Mitos tentang Kecemasan yang Perlu Diketahui
Banyak orang dengan gangguan kecemasan, baik gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder) maupun gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder), enggan mencari bantuan karena merasa bahwa kecemasan mereka hanya membuat mereka menjadi orang yang lebih siap dan berhati-hati, bukan seseorang yang menghadapi masalah kesehatan mental. Dengan kata lain, mereka memilih untuk hidup dengan gangguan kecemasan tersebut. Namun, gangguan kecemasan dapat menghambat Anda menjalani kehidupan yang Anda inginkan, seperti karier yang cemerlang, persahabatan yang erat, dan hubungan intim yang memuaskan. Meskipun menghadapi kecemasan tidak mudah, memahami fakta berikut dapat membantu Anda mengambil keputusan terbaik untuk perawatan Anda.
Mitos: Kecemasan bukan “penyakit yang nyata”
Fakta: Gangguan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang serius
Gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, sering disalahpahami sebagai "penyakit yang tidak nyata" karena tidak dapat dilihat, disentuh, atau diuji secara fisik. Namun, penyakit mental dapat menyebabkan kerugian serius jika tidak diobati dan merupakan penyakit yang nyata.
Mitos: Orang dengan kecemasan sebaiknya menghindari situasi yang membuat stres
Fakta: Situasi yang membuat stres seringkali tidak bisa dihindari, sehingga individu perlu belajar mengelola gejalanya dengan baik.
Menghindari stres mungkin terdengar seperti cara yang bagus untuk mengurangi kecemasan, tetapi kenyataannya tidak semudah itu, dan tidak selalu efektif. Hidup penuh dengan situasi stres yang tak terduga, dan tidak semuanya akan memicu kecemasan pada orang dengan gangguan kecemasan. Kebiasaan menghindari hal-hal yang diketahui memicu kecemasan, seperti keramaian, ruang terbuka, jembatan, atau laba-laba, justru memperkuat gangguan kecemasan. Cara ini bukanlah metode yang efektif untuk menghadapi kecemasan. Pengobatan kecemasan yang efektif biasanya melibatkan proses secara bertahap dan aman untuk menghadapi sumber kecemasan, sehingga Anda bisa belajar mengatasinya, bukan menghindarinya. Penting untuk mempelajari keterampilan penanganan yang sehat agar dapat mengatasi kecemasan, daripada menghindari situasi di mana kecemasan mungkin muncul.
Mitos: Gangguan kecemasan tidak terlalu umum
Fakta: Gangguan kecemasan adalah jenis gangguan kesehatan mental yang paling umum.
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), sekitar 18 persen orang dewasa di Amerika Serikat—hampir satu dari lima—mengalami beberapa jenis gangguan kecemasan setiap tahunnya. Masih banyak kasus gangguan kecemasan yang tidak terdiagnosis, karena banyak individu tidak mencari bantuan akibat stigma, keterbatasan akses terhadap perawatan, atau keyakinan bahwa mereka tidak memerlukan pengobatan.
Mitos: Kecemasan Anda akan membaik seiring waktu jika Anda bersabar dan menunggu
Fakta: Kecemasan perlu ditangani oleh profesional kesehatan mental
Rata-rata, seseorang dengan gangguan kecemasan membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun sebelum akhirnya mencari pengobatan. Banyak yang masih dapat bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari dengan cukup baik seringkali menunda mendapatkan bantuan, dengan harapan bahwa kecemasan mereka akan hilang dengan sendirinya. Namun, kenyataannya, hal ini jarang terjadi. Kecemasan yang tidak diobati justru dapat memburuk atau menyebabkan gangguan lain yang muncul bersamaan, seperti depresi.
Mitos: Kecemasan sosial sama dengan sifat pemalu.
Fakta: Pemalu adalah sifat kepribadian, sedangkan kecemasan sosial adalah gangguan.
Sifat pemalu dan introvert bersifat genetik dan terbentuk sejak kanak-kanak, sedangkan gangguan kecemasan sosial ditandai dengan rasa takut dan malu berlebihan dalam situasi sosial, sering membuat individu menghindari situasi tersebut atau menghadapi dengan tekanan besar.
Mitos: seseorang dengan gangguan kecemasan selalu terlihat jelas
Fakta: Sulit mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.
Hanya karena seseorang terlihat gugup, pemalu, atau tampak sibuk mondar-mandir, bukan berarti mereka memiliki gangguan kecemasan. Banyak individu dengan gangguan kecemasan sering menyembunyikan atau menutupi gejala mereka. Tidak seperti penyakit fisik, gangguan kesehatan mental sulit untuk dikenali karena tanda dan gejalanya tidak terlihat secara langsung. Oleh karena itu, tidak selalu jelas apakah seseorang memiliki gangguan kecemasan atau jenis gangguan kesehatan mental lainnya.